Rabu, 23 Januari 2008

Resesi Cukup Berpengaruh di AS


KRC, AS

- Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan Asia Tenggara akan menjadi wilayah yang paling mendapat pukulan di sektor ekspor akibat pelambatan ekonomi di Amerika Serikat (AS).
Menurut Deputy Director IMF untuk Asia Pasifik Steven Dunaway, Selasa (22/1) waktu setempat, resesi di AS akan diikuti dengan penurunan ekspor dari Asia, termasuk negara-negara di Asia Tenggara dan China. Berdasarkan pengalaman, sebutnya, setiap 1 persen penurunan pertumbuhan ekonomi AS, maka pertumbuhan ekonomi Asia juga akan turun 0,5-1 persen.
"Negara-negara Asia Tenggara aka menghadapi masa sulit dengan pelambanan ekonomi di AS dan juga akan mendapatkan persaingan dari China," ujarnya dalam forum ekonomi China di Woodrow Wilson International Center for Scholars di Washington.
Dikatakannya negara-negara Asia akan berkompetisi untuk memperebutkan kue yang makin kecil bila impor AS mengecil. Dia mengungkapkan kemungkinan China akan menurunkan harga untuk lebih meningkatkan daya saingnya. "Hal ini akan menambah tekanan terhadap negara-negara Asia Tenggara," ujarnya.(AFP/EDJ)

Dana Efesiensi Untuk Infrastruktur


KRC,Jakarta

Departemen Pekerjaan Umum mengusulkan hasil efisiensi anggaran sebesar 15 persen jatah digunakan untuk perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana alam. Bila dana ini masih tersisa juga bisa dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur penting lainnya. Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, mengatakan kebutuhan dana infrastruktur bertambah menyusul terjadinya bencana alam di sejumlah daerah. Sebab dana untuk perbaikan itu belum tertampung dalam anggaran departemen itu tahun ini. "Dana ini untuk rehabilitasi, seperti waduk dan tanggul yang rusak," kata Djoko dalam rapat dengan Komisi Perhubungan Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta hari ini. Pihaknya memproyeksikan tambahan dana sedikitnya Rp 5,3 triliun untuk perbaikan infrastruktur pasca bencana. Dana itu, kata dia, untuk penanganan darurat dan jangka panjang infrastruktur yang dilanda bencana di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Gorontalo, Sumatera Barat, dan Kalimantan Tengah. Kebutuhan dana itu bisa ditutupi jika 15 persen anggaran hasil efisiensi direalokasi.

Frend Kerahkan Tim Pencari Fakta Adakan Konvoi Se Malang Raya





KRC, Malang
Tim pencari fakta melakukan investigasi. Hal ini bukan masalah berita, tapi adanya program dari Frend mobil – 8 yang melakukan program sosilalisasi ke sejumlah perguruan tinggi dan sekolah di Kota Malang. Konfoi yang diikuti sekitar 20 kendaraan itu berhenti dibeberpa pos mulai dari kampus sekolah SMU maupun kantor pemerintahan. Hal itu disampaikan Eri Christianto Area Sales Manager Malang pada Koran Rakyat Cybermedia 23/1 kemarin.
Dikatakan Eri bahwa selama ini ada beberapa selular yang mengatakan taripnya murah, tapi tak jarang konsumen ada yang merasa tertipu tidak sesuai dengan sloganya. Fren berbicara fakta, sedangkan Fren terbukti termurah kesesamah operator dengan tarip Rp.700/menit mulai sejak menit pertama percakapan. Hal itu ditambahkan Nurhayati Ibrahim Supervisor Sales Administration bahwa untuk pakai fren sudah tidak report lagi untuk dibawah keluar kota sudah tak perlu regrestasi lagi, sedangkan taripnya sangat murah. Sehingga fren bisa dikatakan termurah, karena ke GSM manapun dan kapanpun taripnya sama. (ard)