![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhujpNCt6cADI2wkBqFECrZOybGVHqmh-AXq3eqTS7-iMWI_ru1Z8JkyPYLKl-0U_Z0VY-25gMwzxLfIcGBPDJeRaRNXx3uxIFQ-gkVFWzneZWNENo89dJQ04Ty0dNwyuyzWRwKN_nrIxY/s400/telkomsel.gif)
KRC,Jakarta
Departemen Pekerjaan Umum mengusulkan hasil efisiensi anggaran sebesar 15 persen jatah digunakan untuk perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana alam. Bila dana ini masih tersisa juga bisa dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur penting lainnya. Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, mengatakan kebutuhan dana infrastruktur bertambah menyusul terjadinya bencana alam di sejumlah daerah. Sebab dana untuk perbaikan itu belum tertampung dalam anggaran departemen itu tahun ini. "Dana ini untuk rehabilitasi, seperti waduk dan tanggul yang rusak," kata Djoko dalam rapat dengan Komisi Perhubungan Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta hari ini. Pihaknya memproyeksikan tambahan dana sedikitnya Rp 5,3 triliun untuk perbaikan infrastruktur pasca bencana. Dana itu, kata dia, untuk penanganan darurat dan jangka panjang infrastruktur yang dilanda bencana di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Gorontalo, Sumatera Barat, dan Kalimantan Tengah. Kebutuhan dana itu bisa ditutupi jika 15 persen anggaran hasil efisiensi direalokasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar