Kamis, 03 Desember 2009

IHSG Gagal Bertahan di 2.500


KORAN RAKYAT,JAKRTA
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ternyata tak bisa berlama-lama di level 2.500. Setelah sempat menyentuh zona positif, IHSG akhirnya tak kuasa melawan profit taking.

IHSG memerah mengikuti bursa-bursa regional yang juga terkoreksi setelah terus menerus menguat. Investor menilai sebagian besar harga saham sudah terlalu mahal sehingga waktunya melakukan koreksi teknikal.

Pada perdagangan Jumat (4/12/2009) sesi I, IHSG akhirnya ditutup melemah 6,392 poin (0,26%) ke level 2.493,645. Indeks LQ 45 juga melemah 1,433 poin (0,29%) ke level 494,209. IHSG sempat naik hingga level tertingginya di 2.507,626.

Bursa-bursa regional juga mengalami koreksi. Indeks Nikkei-225 yang pagi ini sempat menyentuh teritori positif akhirnya melemah pada sesi siang.

* Indeks Nikkei-225 melemah 23,06 poin ke level 9.954,61.
* Indeks Hang Seng melemah 311,039 poin ke level 22.242,83.
* Indeks Straits Times melemah 14 poin ke level 2.794,18.


Perdagangan berjalan sangat sepi dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar mencapai 37.524 kali pada volume 1.994 juta lembar saham senilai Rp 1,29 triliun. Sebanyak 44 saham naik, 73 saham turun dan 63 saham stagnan.

Saham-saham yang naik harganya di top gainer antara lain Astra International (ASII) naik Rp 200 menjadi Rp 32.850, PGN (PGAS) naik Rp 75 menjadi Rp 4.050, PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) naik Rp 150 menjadi Rp 17.900, Indofood (INDF) naik Rp 50 menjadi Rp 3.225.

Sedangkan saham-saham yang turun harganya di top loser antara lain BRI (BBRI) turun Rp 100 menjadi Rp 7.950, United Tractor (UNTR) turun Rp 150 menjadi Rp 15.100, Bumi Resources (BUMI) turun Rp 25 menjadi Rp 2.525, Telkom (TLKM) turun Rp 50 menjadi Rp 9.150, Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 50 menjadi Rp 4.575, Aneka Tambang (ANTM) turun Rp 50 menjadi Rp 2.375.

Tidak ada komentar: